Sunday, April 29, 2007

Berzuhud Di Dunia


Adapun berzuhud di dunia itu sahabat-sahabat adalah merupakan semulia-mulia perkara yang boleh menyelamatkan kita, dan mendekatkan diri kita kepada Allah S.W.T.Allah jua telah berfirman sebagai tanda menggalakkan kepada para hambaNya supaya mengutamakan zuhud di dunia sepertimana di dalam firmannNya yang bermaksud :

"Kami telah menjadikan apa yang di atas bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapa di antara mereka yang amat baik pekerjaannya, dan sesungguhnya Kami menjadikan pula di bumi tanah yang kosong."
( Al Kahfi : 7-8 )


Firman Allah lagi :

"Dan apa yang diberikan kepada kamu itu hanya sesuatu dari mata benda dan perhiasan kehidupan dunia , tetapi apa yang ada di sisi Allah itu adalah lebih baik dan lebih kekal, mengapa kiranya kamu tidak fikir-fikirkan.Adakah sama orang yang Kami janjikan kepadanya janji yang baik, lalu ia menerimanya dengan orang yang Kami berikan kepadanya perhiasan kehidupan dunia, kemudian di Hari Kiamat dia termasuk golongan orang yang dihadapkan (untuk menerima hukuman)? "
(Al Qasas : 60-61)


Firman Allah lagi :

"Bahkan kamu lebih memilih kehidupan dunia.Sedang kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal."
(Al A'la : 16-17)


Sabda Nabi S.A.W :

"Berzuhudlah di dalam urusan dunia nescaya Allah akan mencintaimu.Dan berzuhudlah kepada apa yang ada di tangan manusia, nescaya mereka akan mengasihanimu."


Sabda baginda lagi :

"Anggaplah dirimu di dunia sebagai seorang musafir, ataupun penumpang jalan, dan kiralah dirimu itu dari penghuni kubur."


Sabda baginda lagi :

"Barangsiapa mencintai akhirat akan terancamlah dunianya, dan barangsiapa yang mencintai dunia akan terancamlah akhiratnya.Lantaran itu hendaklah kamu memilih yang kekal (akhirat) daripada binasa (dunia)."


Sabda baginda lagi :

"Siapa yang bangun pagi sedang ingatannya hanya pada akhirat semata, nescaya Allah akan menghimpunkan segala urusannya, memelihara perusahannya, dan dunia akan datang menyembah kepadanya."


Hakikat kezuhudan itu ialah menyingkirkan dunia dari fikiran serta menghapuskannya dari hati, sehingga ia terpandang kecil sahaja di mata, tiada berguna.Ketika itu si hamba akan merasakan ketiadaan dunia sama sekali, ataupun sedikit daripadanya lebih ia cintai dan lebih utamakan dari banyaknya dunia yang datang bertalu-talu.Hal ini diukur dari segi batin.

Adapun dari segi lahir maka hendaklah seorang yang bersifat zuhud itu berpaling dari dunia , dan membelakanginya padahal ia berkuasa untuk mengumpulnya.Apa yang diambil dari mata benda dunia itu, hanya sekadar yang mencukupi untuk makan minum, pakai dan tempat tinggal, dan sebagainya dari benda-benda yang sangat di perlukannya sahaja, sebagaimana yang disabdakan Nabi S.A.W :

"Hendaklah kadar yang diambil oleh seseorang kamu dari dunia hanya sebanyak bekal seorang musafir."


Adapun orang yang sangat mencintai dunia dan hatinya amat cenderung kepada dunia, seraya mengumpul dari mata bendanya dengan maksud untuk bersenang-senang dan menikmati segala syahwat dan kelazatannya, maka orang itu tergolong ke dalam kategori orang-orang yang menyayangi dunia, tiada sedikitpun kena mengena dengan kezuhudan.Akan tetapi jika seseorang itu cenderung kepada dunia dan menyayanginya, bukan untuk menikmati kenikmatan seorang diri, malah untuk membelanjakannya kepada jalan-jalan kebajikan dan menabur bakti untuk mendekatkan diri kepada Allah S.W.T, maka amalan tersebut itu memang di anggap baik, jika benar-benar menepati niat dan maksudnya.Dalam hal ini juga sudah tentu tidak dapat tidak akan terkena jua bahayanya.

Adapun orang yang mengejar dunia, dan sentiasa berharap kepadanya, tetapi terus lari daripadanya dan segala cita-cita dan kehendaknya belum juga tercapai, maka tinggallah ia hidup miskin, tidak punyai apa-apa, maka si miskin ini juga bukanlah seorang yang zuhud.Akan tetapi kerana bersabar hidup miskin itu ia kan dimuliakan Allah S.W.T dan akan dibalasnya dengan pahala yang besar, selama ia bersabar dan redha akan ketentuan Allah itu.

Jika seseorang itu bersenang-senang dalam kehidupan dunia dan bermewah-mewah dalam syahwat dan kelazatannya, lalu ia mendakwa diri tidak sukakan dunia, dan hatinya tidak tertarik kepadanya tentulah itu telah melakukan penipuan yang nyata.Jika inilah keadaannya tentulah ia tiada mempunyai pimpinan yang boleh di pegang dari imam-imam yang mendapat petunjuk, ulama-ulama salihin , ataupun dari para salaf dan khalaf, perhatikanlah hal ini dan moga-moga Tuhan memberi petunjuk kepada kita semua terutamanya kita dari golongan yang mengerti akan hukum hakam agama.amin..

Salam imtihan buat semua sahabat-sahabat di perlembahan Nil yang akan berlangsung dua minggu lagi bagi kuliah Tanta.Mudah-mudahan Allah S.W.T memudahkan urusan kita.amiinnn...

No comments: